Jika di laboratorium terjadi kebakaran saat memanaskan dietil eter, tindakan berikut ini sangat tepat dilakukan, kecuali …. a. mematikan sumber arus listrik b. menutupkan kain basah pada bahan yang terbakar c. memadamkan api dengan APAR saat api masih kecil d. meniup api untuk memadamkannya karena nyala api masih kecil e. memanggil mobil unit pertolongan bahaya kebakaran terdekat Jawaban jawaban yang tepat adalah D. Pembahasan Pada saat bekerja di laboratorium, perlu diperhatikan mengenai keselamatan kerja. Keselamatan kerja di laboratorium perlu diutamakan untuk mencegah kecelakaan kerja. Kecelakaan dalam praktikum di laboratorium pada umumnya disebabkan oleh kejadian-kejadian kecil dan sederhana. Salah satunya adalah kebakaran yang disebabkan oleh pemanasan bahan kimia. Ketika terjadi kebakaran di laboratorium, maka tindakan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut. Mematikan segala sumber arus listrik agar kebakaran tidak menyebar Menutup bagian yang terbakar dengan lap/kain basah Menggunakan APAR yang sesuai dengan sumber kebakaran untuk memadamkan api Tidak meniup api karena api berpotensi menjadi lebih besar Menghubungi mobil pemadam kebakaran Jadi, jawaban yang tepat adalah D.
Jikadi laboratorium terjadi kebakaran saat memanaskan dietil eter, tindakan berikut ini sangat tepat dilakukan, kecuali. answer choices dilarang memanaskan cairan organik di tempat terbuka. dilarang meletakkan alat sembarangan. dilarang menggunakan jas / baju laboratorium. Tags: Question 34 . SURVEY .
30 b. Kecelakaan yang Sering Terjadi di Laboratorium 1 Luka bakar 2 Luka karena benda tajam dan benda tumpul 3 Cedera pada mata, seperti - kelilipan benda kecil masuk mata - luka di mata - luka kelopak mata - tersiram bahan kimia 4 Keracunan c. Perlengkapan Keselamatan Kerja Perlengkapan keselamatan dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu 1. Perlengkapan yang digunakan untuk perlindungan diri dan alat-alat laboratorium dalam kasus darurat dan peristiwa yang tidak biasa. 2. Perlengkapan yang digunakan sehari-hari sebagai perlindungan untuk mengantisipasi bahan-bahan yang diketahui berbahaya. Dalam bekerja juga perlu menggunakan perlengkapan keselamatan pribadi sebagai perlindungan untuk mencegah luka jika terjadi kecelakaan. Beberapa perlengkapan pribadi yang biasa digunakan adalah 1. Jas laboratorium, untuk mencegah kotornya pakaian. 2. Pelindung lengan, tangan, dan jari untuk perlindungan dari panas, bahan kimia, dan bahaya lain. 3. Pelindung mata digunakan untuk mencegah mata dari percikan bahan kimia. 4. Respirator dan lemari uap. 5. Sepatu pengaman, untuk menghindari luka dari pecahan kaca dan tertimpanya kaki oleh benda-benda berat. 6. Layar pelindung digunakan jika kita ragu akan terjadinya ledakan dari bahan kimia dan alat-alat hampa udara. 6. Tindakan Penanganan Kebakaran di Laboratorium Gambar Pemadaman Kebakaran Di laboratorium sangat mungkin terjadi kebakaran. Kebakaran dilaboratorium dapat disebabkan oleh arus pendek, pemanasan zat yang mudah terbakar atau kertas yang 31 berserakan di atas meja pada saat ada api. Untuk menghindari hal tersebut lakukan hal berikut. a. Hindari penggunaan kabel yang bertumpuk pada satu stop kontak b. Gunakan penangas bila hendak memanaskan zat kimia yang mudah terbakar c. Bila hendak bekerja dengan menggunakan pembakaran api jauhkan alatbahan yang mudah terbakar misal kertas, alkohol dan bagi peserta didikperempuan yang berambut panjang, rambut harus diikat. d. Gunakan alat pemadam kebakaran jika terjadi kebakaran. Ditinjau dari aspek kimia, api merupakan proses oksidasi gas yang berlangsung “hebat” sambil melepaskan energi yang cukup besar sehingga gas yang bereaksi tersebut memancarkan cahaya. Api atau kebakaran dapat terjadi jika tiga faktor berada secara bersamaan pada suatu saat. Ketiga faktor tersebut adalah a. Bahan bakar, yaitu bahan yang dapat bereaksi hebat dengan oksigen, yang menimbulkan gejala berupa api. Bahan bakar dapat berupa zat padat, zat cair, atau gas. b. Oksigen, biasanya dari udara  15 bagian udara adalah oksigen tetapi dapat juga berasal dari bahan kimia yang bereaksi sambil menghasilkan oksigen. Oksigen inilah yang nantinya bersenyawa bereaksi dengan bahan bakar, jika suhu mencapai tinggi tertentu. Tanpa oksigen, kebakaran tidak dapat terjadi. c. Kalor yang cukup mengakibatkan suhu naik mencapai suhu tertentu yang disebut suhu penyulutan ignition temperature . Di bawah suhu ini reaksi oksidasi disertai cahaya tidak dapat terjadi. Sekali reaksi terjadi, energi kalor yang ditimbulkan oleh reaksi, biasanya sudah mencukupi untuk mempertahankan reaksi, yang berarti mempertahankan kebakaran, sampai bahan bakar atau oksigen habis. Ketiga faktor tersebut di atas disebut sebagai “Segitiga api”. Berdasarkan konsep segitiga api, maka untuk memadamkan api adalah menghilangkan salah satu atau lebih dari satu dari ketiga faktor yang memungkinkan api itu ada, yaitu a. Menghentikan pasokan bahan bakar b. Menurunkan suhu sampai di bawah suhu penyulutan c. Menghentikan pasokan oksigen. Bila di laboratorium terjadi kebakaran, harus segera diatasi dengan caraseksama dan jangan panik. Gunakan alat pemadam kebakaran yang telah disediakan. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut a. Jika bajupakaian yang terbakar, korban harus merebahkan dirinya sambil berguling-guling. Jika ada selimut tutuplah pada apinya agar cepat padam. Jangan sekali-kali membiarkan korban berlari-lari karena akan memungkinkan terjadinya kebakaran yang lebih besar. b. Jika terjadi kebakaran kecil, misalnya terbakarnya larutan dalam gelas kimia atau dalam penangas, tutuplah bagian yang terkena api dengan karung atau kain basah. c. Jika terjadi kebakaran yang besar, gunakan alat pemadam kebakaran diperlukan pelatihan cara memadamkan kebakaran dengan menggunakan tabung pemadam kebakaran jenis ABC untuk sumber kebakaran berasal dari kayu, kertas, minyak 32 maupun hubungan pendek. Kemudian sumber-sumber yang dapat menimbulkan api, misalnya listrik, gas, kompor, agar segera dimatikan dan jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar. d. Jika terjadi kebakaran karena zat yang mudah terbakar pelarut organik untuk mematikan jangan menggunakan air, karena hal itu akan menyebabkan apinya lebih besar dan menyebar mengikuti air. Untuk mematikannya gunakanlah pasir atau tabung pemadam kebakaran jenis ABC bisa serbuk atau busa. Klasifikasi Kebakaran Kebakaran dapat digolongkan menjadi 3 kelas, yaitu a. Kelas A, merupakan jenis kebakaran yang melibatkan bahan- bahan “biasa” yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, karet dan plastik b. Kelas B, merupakan jenis kebakaran yang melibatkan bahan yang mudah terbakar, meliputi cairan, seperti minyak tanah, bensin, alkohol. c. Kelas C, kebakaran yang disebabkan oleh arus listrik. 7. Jenis Jenis Pemadam Kebakaran Di laboratorium IPA perlu disediakan alat pemadam kebakaran yang dapat di bawa atau dipindah-pindah. Alat pemadam seperti ini berbentuk tabung yang dapat digantungkan di dinding laboratorium atau bagian lain bangunan yang mudah dijangkau dan jangan diletakkan di almari yang dikunci. Alat pemadam kebakaran tersebut mempunyai berbagai jenis. Penggunaan jenis pemadam kebakaran bergantung pada bahan yang terbakar. Jika bahan yang terbakar berbeda maka akan berbeda pula penggunaaan jenis pemadam kebakaran. Namun pada saat sekarang tersedia alat pemadam kebakaran yang bisa mengatasi kebakaran dari berbagai sifat bahan yang terbakar yang disebut dengan alat pemadam multipurpose . Beberapa jenis alat pemadam kebakaran a. Pemadam Kebakaran Jenis Air Pemadam jenis air ini bekerja atas dasar pendinginan. Suhu benda yang terbakar dapat diturunkan. Bentuk yang sederhana dari pemadam kebakaran jenis air ini adalah air yang disiramkan dengan menggunakan ember. Akan tetapi ada pula alat pemadam kebakaran jenis air yang tersimpan dalam tabung atau silinder. Tabung itu berisi kira-kira 10 liter air. Di dalam tabung atau silinder itu terdapat silinder lain yang berisi karbondioksida yang bertekanan. Pada waktu digunakan silinder yangberisi karbondioksida itu dibocorkan dengan jalan ditusuk sehingga karbondioksida akan mendesak air dan air akan keluar dengan deras. Sekali dijalankan, semprotan air itu tidak dapat dihentikan dan alat ini bersifat sekali pakai. Ada pula alat pemadam kebakaran jenis air yang menggunakan larutan natrium bikarbonat NaHCO 3 yang disimpan dalam tabung logam. Dalam tabung logam itu terdapat pula asam sulfat yang di tempatkan dalam satu wadah. Pada waktu digunakan, asam sulfat bereaksi dengan natrium bikarbonat dan menimbulkan karbondioksida. Karbondioksida ini yang mendesak dan menyemprotkan air larutan itu keluar melalui selang pipa. 33 b. Pemadam Kebakaran Jenis Karbondioksida Pemadam kebakaran jenis ini bekerja atas dasar mengurangi persediaan oksigen. Karena massa jenis gas karbondioksida lebih besar daripada massa jenis udara, maka gas ini dapat membentuk suatu selimut yang mencegah bahan berhubungan dengan udara pemadam ini dilengkapi dengan penyalurselang gas yang ujungnya berbentuk corong yang terbuat dari plastikkaret. Melalui corong ini gas diarahkan ke api yang hendak dipadamkan. Semprotan gas karbondioksida ini sangat dingin dan dapat membekukan uap air di udara yang melewati gas itu, sehingga terbentuk sejenis kabut putih, kabut ini berfungsi menghalangi oksigen berhubungan dengan bahan bakar. c. Pemadam Kebakaran Jenis Busa Alat pemadam kebakaran ini mengandung larutan bahan-bahanyang bila bercampurbereaksi dapat menimbulkan busa. Busa ini yang dapat menghalangi udara oksigen berhubungan dengan bahan hal ini terjadi sedikit pendinginan agar berhasil memadamkan api,dalam pelaksanaannya lapisan busa yang menutupi api tidak terputus-putus. Jadi bahan bakar itu betul-betul terselimuti dengan lapisan busa, sehingga bahan bakar dapat terisolasi dari oksigen di udara. d. Pemadam Kebakaran Jenis Serbuk Serbuk yang digunakan adalah pasir atau bahan kimia kering, yaitu natrium bikarbonat. Jenis pemadam kebakaran ini merupakan pemadam kebakaran yang paling sederhana. Penggunaannya adalah dengan disiramkan pada nyala api yang akan dipadamkan sampai tertimbun sehingga udara tidak dapat masuk ke bahan yang sedang terbakar. Lapisan natrium bikarbonat menyelimuti api saat karbondioksida mendorongnya keluar. Karbondioksida keluar karena picu ditekan. Pemanasan terhadap natrium bikarbonat oleh api yang ada menyebabkan terjadinya karbondioksida. Persamaan Reaksi 2 NaHCO 3  Na 2 CO 3 + H 2 O + CO 2 Catatan “Siapkan pasir dalam ember di laboratorium untuk digunakan sewaktu- waktu ketika diperlukan” e. Pemadam Kebakaran Jenis Selimut Selimut yang paling sederhana yang dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran adalah karungkain basah. Selimut ini ditutupkan pada nyala api yang hendak dipadamkan, dengan demikian penyediaan oksigen dihentikan. Selain karungkain dapat pula digunakan bahan serat yang tahan api. Selimut pemadam kebakaran, kebanyakan terbuat dari bahan kaca serat fiber glass yang bersifat agak lemas. Selimut yang terbuat dari asbes tidak digunakan lagi karena dapat menimbulkan kanker jika terhirup serat-seratnya. 34 8. Mengoperasikan alat Pemadam Kebakaran Jenis tabung
Kebakarandilaboratorium dapat disebabkan oleh arus pendek, pemanasan zat yang mudah terbakar atau kertas yang berserakan di atas meja pada saat ada api. Untuk menghindari hal tersebut lakukan hal berikut. a. Hindari penggunaan kabel yang bertumpuk pada satu stop kontak. b. Gunakan penangas bila hendak memanaskan zat kimia yang mudah terbakar. d.
Daftar isi1 Bagaimana cara mengatasi jika terjadi kebakaran saat memanaskan dietil eter?2 Apa yang kalian lakukan jika dalam laboratorium kimia terjadi kecelakaan kebakaran eter?3 Bagaimana untuk menghasilkan dietil eter?4 Mengapa dietil eter digunakan untuk ekstrasi cair? Berdasarkan penjelasan di atas, jika di laboratorium terjadi kebakaran saat memanaskan dietil eter, tindakan yang tidak boleh dilakukan adalah meniup api untuk memadamkannya karena nyala api masih kecil. Jadi, jawaban yang tepat adalah D. Apa yang kalian lakukan jika dalam laboratorium kimia terjadi kecelakaan kebakaran eter? Jika di laboratorium terjadi kebakaran saat memanaskan dietil eter, tindakan berikut ini sangat tepat dilakukan, kecuali …. mematikan sumber arus listrik. menutupkan kain basah pada bahan yang terbakar. memadamkan api dengan APAR saat api masih kecil. meniup api untuk memadamkannya karena nyala api masih kecil. Apakah penamaan eter dengan aturan IUPAC? Contoh penamaan eter dengan aturan IUPAC dapat dilihat pada senyawa berikut CH 3 – O – CH 3, pada senyawa tersebut alkil yang terikat sama-sama memiliki jumlah C satu sehingga untuk penamaan secara IUPAC nya metoksi metana. CH 3 – CH 2 – O – CH 3, pada senyawa tersebut terdapat 2 buah alkil dengan jumlah C yang berbeda. Bagaimana untuk menghasilkan dietil eter? Fase-uap dehidrasinya etanol pada sejumlah katalis alumina bisa menghasilkan dietil eter sampai 95%. Dietil eter bisa dipersiapkan di dalam labolatorium dan pada sebuah skala industri oleh sintesis eter asam. Mengapa dietil eter digunakan untuk ekstrasi cair? Dietil eter merupakan sebuah pelarut laboratorium yang umum dan memiliki kelarutan terbatas di dalam air, sehingga sering digunakan untuk ekstrasi cair-cair. Karena kurang rapat bila dibandingkan dengan air, lapisa eter biasanya berada paling atas. Apakah dietil eter menghambat metabolisme etanol? Dietil eter menghambat alkohol dehidrogenase, dan dengan begitu memperlambat metabolisme etanol. Dietil eter juga menghambat metabolisme obat yang membutuhkan metabolisme oksidatif. Dietil eter merupakan sebuah pelarut laboratorium yang umum dan memiliki kelarutan terbatas di dalam air, sehingga sering digunakan untuk ekstrasi cair-cair.
9 Jika di laboratorium terjadi kebakaran saat memanaskan dietil eter, tindakan berikut ini sangat tepat dilakukan, kecuali . A. mematikan sumber arus listrik B. menutupkan kain basah pada bahan yang terbakar C. memadamkan api dengan APAR saat api belum membesar D. meniup api untuk memadamkannya karena nyala api masih kecil
apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran di laboratorium – Kebakaran di laboratorium bisa menjadi suatu hal yang sangat serius dan mengerikan. Percayalah, jika hal ini terjadi, maka ada banyak hal yang harus Anda lakukan. Pertama-tama, segera beritahu petugas keamanan, pemadam kebakaran, dan orang lain yang berada di sekitar Anda bahwa ada kebakaran di laboratorium. Jika Anda menggunakan alat-alat bertegangan listrik di laboratorium, segera cabut semua alat listrik ke posisi OFF’. Jika Anda menggunakan bahan kimia bertekanan, segera tutup semua tabung agar tidak terbakar. Setelah itu, segera berjalanlah keluar dari ruangan dan jangan mencoba untuk memadamkan api. Selain itu, jangan mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam laboratorium. Jika Anda berada di sekitar laboratorium, maka cobalah untuk mengambil alat-alat yang berada di sekitar laboratorium, seperti detektor asap, lalu cobalah untuk membantu orang lain yang berada di sekitar Anda untuk keluar dari laboratorium dengan selamat. Yang terpenting, jangan pernah berusaha untuk memadamkan api sendiri. Jika Anda melihat ada orang yang terjebak di dalam laboratorium, maka segera beritahu petugas keamanan dan pemadam kebakaran agar mereka bisa menyelamatkan orang tersebut. Kebakaran di laboratorium adalah sesuatu yang sangat serius dan mengerikan. Oleh karena itu, jika Anda mengalami kebakaran di laboratorium, pastikan bahwa Anda melakukan hal-hal ini agar Anda tetap aman dan selamat. Berhati-hatilah dan jangan lupa untuk melibatkan petugas keamanan dan pemadam kebakaran. Rangkuman 1Penjelasan Lengkap apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran di laboratorium1. Segera beritahu petugas keamanan, pemadam kebakaran, dan orang lain yang berada di sekitar Anda bahwa ada kebakaran di laboratorium. 2. Cabut semua alat listrik ke posisi OFF’ jika Anda menggunakan alat-alat bertegangan listrik di Tutup semua tabung bahan kimia Berjalanlah keluar dari ruangan dan jangan mencoba untuk memadamkan Jangan mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam Mengambil alat-alat yang berada di sekitar laboratorium, seperti detektor asap, lalu membantu orang lain yang berada di sekitar Anda untuk keluar dari laboratorium dengan Jangan pernah berusaha untuk memadamkan api Beritahu petugas keamanan dan pemadam kebakaran jika Anda melihat ada orang yang terjebak di dalam laboratorium. 1. Segera beritahu petugas keamanan, pemadam kebakaran, dan orang lain yang berada di sekitar Anda bahwa ada kebakaran di laboratorium. Kebakaran merupakan salah satu peristiwa yang sangat berbahaya. Jika Anda berada di sebuah laboratorium ketika terjadi kebakaran, Anda harus segera mengambil tindakan untuk memastikan bahwa Anda, serta orang lain yang berada di sekitarnya, aman. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah segera beritahu petugas keamanan, pemadam kebakaran, dan orang lain yang berada di sekitar Anda bahwa ada kebakaran di laboratorium. Pertama, Anda harus segera pergi ke pusat kontrol keamanan di laboratorium dan beritahu petugas keamanan bahwa ada kebakaran. Petugas keamanan akan segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengendalikan situasi. Mereka akan memanggil pemadam kebakaran, meminta bantuan dari kepolisian, dan menyampaikan informasi penting kepada pihak lain yang berada di sekitar. Kedua, setelah Anda menghubungi petugas keamanan, Anda harus segera melaporkan kebakaran kepada pemadam kebakaran. Ini penting untuk memastikan bahwa para petugas pemadam kebakaran dapat segera tiba di lokasi untuk mengendalikan kebakaran. Anda harus memberikan informasi yang akurat kepada petugas pemadam kebakaran, termasuk lokasi, jumlah orang yang berada di lokasi, jenis bahan bakar yang digunakan, dan lokasi titik api. Ketiga, beritahu orang lain yang berada di sekitar Anda bahwa ada kebakaran di laboratorium. Jika ada orang lain di laboratorium ketika kebakaran terjadi, beritahu mereka untuk segera meninggalkan lokasi dan bergegas ke tempat yang aman. Jika Anda berada di sebuah gedung berlantai banyak, beritahu orang lain di lantai lain bahwa ada kebakaran. Beritahu orang lain untuk segera menutup pintu dan jendela, dan menghindari asap yang berasal dari laboratorium. Keempat, jika Anda berada di laboratorium ketika kebakaran terjadi, cobalah untuk bebas dari bahaya. Segera keluar dari lokasi dengan segera dan jangan mengambil risiko. Pindahkan barang-barang berharga ke tempat yang aman sebelum Anda pergi. Jangan mencoba untuk memadamkan api sendiri, karena ini bisa memperburuk situasi. Kelima, cobalah untuk tetap berada di tempat yang aman sampai petugas pemadam kebakaran dan petugas keamanan datang. Jangan mencoba untuk masuk ke laboratorium sebelum para petugas menyatakan bahwa kebakaran telah dipadamkan dan bahwa Anda aman untuk kembali. Secara umum, Anda harus segera beritahu petugas keamanan, pemadam kebakaran, dan orang lain yang berada di sekitar Anda bahwa ada kebakaran di laboratorium. Hal ini penting untuk memastikan bahwa situasi dapat dikendalikan dengan aman dan mencegah penyebaran api. Setelah itu, pastikan untuk tetap berada di tempat yang aman sampai semuanya aman dan para petugas sudah menyatakan bahwa Anda aman untuk kembali. 2. Cabut semua alat listrik ke posisi OFF’ jika Anda menggunakan alat-alat bertegangan listrik di laboratorium. Keamanan adalah prioritas utama di laboratorium. Kebakaran adalah salah satu insiden yang paling ditakuti di laboratorium. Kejadian ini dapat menyebabkan kerusakan pada barang-barang di laboratorium, kerugian materi, bahkan kecelakaan yang lebih parah. Maka dari itu, penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dan tepat waktu ketika menanganinya. Tindakan pertama yang harus dilakukan ketika terjadi kebakaran di laboratorium adalah menghentikan semua aktivitas di laboratorium. Pegawai laboratorium harus segera mengungsi dan memerintahkan semua orang di laboratorium untuk bergegas menuju tempat aman. Setelah itu, cabut semua alat listrik ke posisi OFF’. Kebanyakan alat di laboratorium bertegangan listrik yang berbahaya. Ketika terjadi kebakaran, arus listrik yang tinggi dapat menyebabkan ledakan yang lebih parah. Dengan cabut semua alat listrik ke posisi OFF’, Anda dapat meminimalkan bahaya yang disebabkan oleh arus listrik. Selanjutnya, periksa kembali setiap sudut laboratorium untuk memastikan bahwa semua alat telah dimatikan dan tidak ada bahan yang menyala. Setelah itu, pastikan bahwa jalan keluar laboratorium bebas dan tidak tertutup oleh api. Kemudian, lapor kebakaran ke petugas pemadam kebakaran terdekat. Mereka akan melakukan inspeksi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memadamkan api. Setelah itu, lakukan pengecekan rutin di laboratorium. Anda harus mengecek semua alat di laboratorium untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kerusakan. Anda juga harus memastikan bahwa semua alat yang bertegangan listrik telah ditutup dengan benar dan tidak ada kabel listrik yang terbuka. Jika Anda menemukan bahwa ada alat yang rusak atau rusak akibat kebakaran, Anda harus segera menggantinya dengan alat baru yang telah lulus pengujian keselamatan. Dengan begitu, Anda dapat meminimalkan bahaya yang disebabkan oleh alat yang tidak aman. Penting untuk diingat bahwa keamanan adalah prioritas utama di laboratorium. Maka dari itu, penting untuk selalu mematuhi semua aturan keselamatan yang berlaku di laboratorium. Dengan melakukan hal tersebut, Anda dapat mengurangi risiko kebakaran dan mencegah kecelakaan yang lebih parah. 3. Tutup semua tabung bahan kimia bertekanan. Kebakaran di laboratorium adalah masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun kebakaran dapat terjadi karena berbagai alasan, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk meminimalkan dampaknya. Salah satu hal yang paling penting adalah menutup semua tabung bahan kimia bertekanan. Tabung bahan kimia bertekanan adalah tabung yang berisi bahan kimia yang ditekan dengan gas atau udara untuk menghasilkan tekanan di dalam tabung. Tabung bahan kimia bertekanan ini sering digunakan di laboratorium untuk berbagai tujuan, seperti menyimpan larutan, mencampur bahan kimia, dan lainnya. Namun, jika terjadi kebakaran, tabung bahan kimia bertekanan ini dapat menyebabkan dampak yang sangat serius. Ketika tabung bahan kimia bertekanan terkena api, tekanan di dalamnya dapat meningkat dengan cepat. Ini akan menyebabkan tabung bahan kimia pecah atau meledak, menyebabkan luka bakar dan kebocoran bahan kimia yang sangat berbahaya. Oleh karena itu, menutup semua tabung bahan kimia bertekanan segera setelah terjadi kebakaran adalah hal yang sangat penting. Untuk menutup tabung bahan kimia bertekanan, pastikan bahwa tabungnya tidak terkena api. Jika masih terkena api, bergeraklah dengan hati-hati. Kemudian, gunakan alat khusus untuk menutup tabung dengan baik. Pastikan bahwa tabung tersebut benar-benar tertutup dengan kuat. Langkah lain yang harus dilakukan adalah menghindari menghirup asap kebakaran. Asap kebakaran bisa mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa menyebabkan masalah kesehatan. Untuk mencegah asap, hindarilah area kebakaran dan pastikan bahwa ruangan dalam keadaan ventilasi yang baik. Jadi, menutup tabung bahan kimia bertekanan segera setelah terjadi kebakaran adalah hal yang penting dan harus dilakukan. Dengan cara ini, Anda dapat meminimalkan risiko bahaya dari tabung bahan kimia bertekanan. Selain itu, jaga jarak dari asap kebakaran untuk mencegah masalah kesehatan. 4. Berjalanlah keluar dari ruangan dan jangan mencoba untuk memadamkan api. Jika terjadi kebakaran di laboratorium, ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk keamanan. Pertama, perhatikan tanda kebakaran yang ada di laboratorium. Jika terjadi kebakaran, tanda akan mengeluarkan suara volume tinggi dan juga lampu kuning yang berkedip. Ini adalah sinyal bahwa Anda harus segera keluar dari ruangan. Kedua, berjalanlah dengan tenang keluar dari laboratorium. Jangan berlari atau menjerit. Jangan sampai ada yang terluka akibat panik. Usahakan untuk mengikuti rute evakuasi yang ditunjukkan. Jika ada orang lain di sekitar Anda, temani mereka dan ajak mereka berjalan dengan tenang. Ketiga, tutuplah pintu laboratorium. Ini penting untuk mencegah bahaya kebakaran menyebar ke ruangan lain. Pastikan semua pintu tertutup rapat sebelum Anda berjalan keluar. Keempat, jangan mencoba untuk memadamkan api. Jangan berpikir untuk menyelamatkan alat-alat di laboratorium. Hal ini dapat berbahaya bagi Anda. Jika ada kebakaran di laboratorium, jangan berusaha untuk memadamkan api sendiri. Biarkan petugas kebakaran yang menangani masalah ini. Demikianlah penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran di laboratorium. Pertama, perhatikan tanda kebakaran. Kedua, berjalanlah dengan tenang keluar dari laboratorium. Ketiga, pastikan pintu tertutup rapat sebelum Anda berjalan keluar. Dan keempat, jangan mencoba untuk memadamkan api. Dengan mengikuti tindakan-tindakan ini, Anda akan dapat menghindari bahaya yang terkait dengan kebakaran di laboratorium. 5. Jangan mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam laboratorium. Kebakaran di laboratorium adalah salah satu bahaya yang harus dihindari. Kebakaran dapat menyebabkan kerusakan berat dan bahkan mengakibatkan kematian. Untuk menghindari hal ini, penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran di laboratorium. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah jangan mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam laboratorium. Kebakaran dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan, termasuk kerusakan material dan fisik. Jika Anda mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam laboratorium, bahkan jika Anda berhasil mengambilnya, mungkin tidak akan aman untuk dioperasikan. Kebakaran dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan dan material, yang akan menghentikan operasi peralatan dan mungkin menyebabkan cedera pada orang-orang yang berada di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk menghindari mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam laboratorium. Selain itu, jika Anda mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam laboratorium, itu bisa menghalangi upaya-upaya pemadaman yang sedang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran. Petugas pemadam kebakaran harus dapat bekerja dengan cepat dan efisien untuk memadamkan api. Jika ada orang yang mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam laboratorium, itu dapat menghalangi petugas pemadam kebakaran dari melakukan pekerjaan mereka. Kemudian, kebakaran dapat berkembang dengan cepat dan menyebar ke seluruh laboratorium. Jika Anda mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam laboratorium, itu bisa menyebabkan Anda terjebak di dalam laboratorium atau terkena asap yang berbahaya. Asap dapat menyebabkan sesak napas, mata berair, sakit kepala, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, jangan mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam laboratorium. Selain itu, jika ada orang yang mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam laboratorium, itu dapat menghalangi petugas keselamatan yang bertugas untuk mengawasi lingkungan. Petugas keselamatan harus mendapatkan akses bebas untuk melakukan inspeksi dan memastikan bahwa semua orang di dalam laboratorium telah keluar dengan aman. Jika ada orang yang mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam laboratorium, itu dapat menghalangi petugas keselamatan dalam melakukan tugas mereka. Jadi, jika terjadi kebakaran di laboratorium, penting untuk tidak mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam laboratorium. Hal ini dapat menghalangi upaya-upaya pemadaman, menyebabkan kerusakan yang lebih besar, menyebabkan cedera pada orang-orang yang berada di sekitarnya, dan menghalangi petugas keselamatan dari melakukan tugas mereka. Oleh karena itu, jika terjadi kebakaran di laboratorium, jangan mencoba untuk mengambil barang-barang atau peralatan yang berada di dalam laboratorium. 6. Mengambil alat-alat yang berada di sekitar laboratorium, seperti detektor asap, lalu membantu orang lain yang berada di sekitar Anda untuk keluar dari laboratorium dengan selamat. Keamanan laboratorium harus selalu diutamakan. Jika terjadi kebakaran di laboratorium, ada beberapa hal yang harus dilakukan segera. Pertama, pastikan bahwa semua orang berada di luar laboratorium. Ketika kebakaran terjadi, banyak orang cenderung ingin menyelamatkan benda-benda di laboratorium, tetapi jangan melakukannya. Jika terjadi kebakaran di laboratorium, segera keluar dan berjalanlah dengan cepat, tapi jangan berlari. Kedua, jauhkan diri dari sumber bahaya. Jika terjadi kebakaran di laboratorium, pastikan untuk menjauh dari sumber bahaya, seperti kabel listrik atau bahan kimia. Jangan pernah mencoba menghentikan api dengan tangan. Ketiga, panggil pemadam kebakaran. Setelah orang-orang berhasil keluar dari laboratorium, segera hubungi pemadam kebakaran. Beritahu siapa pun yang berada di sekitar laboratorium untuk tinggal jauh dari laboratorium dan menghindari asap. Keempat, pastikan untuk tidak menghirup asap. Asap yang dihasilkan oleh api dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, jadi pastikan untuk menutupi hidung dan mulut dengan handuk atau baju lengkap saat meninggalkan laboratorium. Kelima, lakukan inspeksi pasca-kebakaran. Setelah pemadam kebakaran menghentikan api, lakukan inspeksi pasca-kebakaran untuk memastikan bahwa tidak ada asap atau api yang tersisa. Keenam, ambil alat-alat yang ada di sekitar laboratorium. Sebelum meninggalkan laboratorium, pastikan untuk mengambil alat-alat yang berada di sekitar laboratorium, seperti detektor asap, lalu membantu orang lain yang berada di sekitar Anda untuk keluar dari laboratorium dengan selamat. Ini penting untuk memastikan bahwa semua orang meninggalkan laboratorium dengan aman. Kemudian, pastikan untuk menyimpan alat-alat yang diambil dari laboratorium. Jangan biarkan alat-alat tersebut terbawa keluar dari laboratorium, karena ini dapat menyebabkan masalah lain. Jadi, jika terjadi kebakaran di laboratorium, pastikan untuk melakukan hal-hal di atas. Ini penting untuk memastikan bahwa semua orang meninggalkan laboratorium dengan selamat. 7. Jangan pernah berusaha untuk memadamkan api sendiri. Kebakaran di laboratorium adalah situasi yang sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kerugian materiil dan nyawa jika tidak dihadapi dengan cepat dan tepat. Hal terpenting yang perlu dilakukan jika terjadi kebakaran di laboratorium adalah menyebarkan alarm kebakaran dan kemudian menggunakan alat pemadam api yang tersedia untuk memadamkannya. Namun, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat menghadapi kebakaran di laboratorium. Pertama, pastikan untuk mematikan semua peralatan laboratorium yang berhubungan dengan api, seperti mesin pengering, oven, dan lainnya. Ini akan mencegah api dari membesar dan menyebar ke ruangan lain. Juga, mematikan semua aliran listrik untuk memastikan tidak ada arus listrik yang bisa menyebabkan api semakin besar. Kedua, hentikan semua aktivitas penelitian di laboratorium. Jika ada orang lain di dalam ruangan, pastikan untuk mengirim mereka keluar secepat mungkin. Jangan pernah mencoba untuk menyelamatkan barang-barang yang ada di laboratorium, karena hal ini bisa menyebabkan luka bakar pada para pekerja. Ketiga, segera hubungi petugas pemadam kebakaran. Setelah itu, pastikan untuk segera keluar dari ruangan dan jangan mencoba untuk melawan api dengan tangan kosong. Jangan pernah berusaha untuk memadamkan api sendiri, karena hal ini bisa menyebabkan kerusakan yang lebih besar dan bahkan dapat membahayakan orang-orang di sekitar laboratorium. Keempat, segera lakukan inspeksi keselamatan setelah kebakaran selesai. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada lagi bahaya yang berasal dari api dan jika ada, perbaiki segera. Kelima, lakukan evaluasi atas kebakaran dan temukan penyebabnya. Hal ini akan membantu Anda mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah kebakaran di masa depan. Keenam, jangan lupa untuk melakukan pembersihan dan pemulihan laboratorium setelah kebakaran. Pastikan untuk membersihkan semua partikel debu dan asap yang mungkin masih tertinggal di ruangan. Ketujuh, pastikan untuk melatih para pekerja laboratorium tentang cara menangani kebakaran di laboratorium. Hal ini penting untuk memastikan bahwa para pekerja tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran, dan mereka tidak akan berusaha untuk memadamkan api sendiri. Kesimpulannya, jika terjadi kebakaran di laboratorium, pastikan untuk segera melakukan tindakan yang tepat untuk memadamkan api. Jangan pernah berusaha untuk memadamkan api sendiri, karena hal ini bisa menyebabkan kerusakan yang lebih besar dan bahkan dapat membahayakan orang-orang di sekitar laboratorium. Selain itu, lakukan inspeksi keselamatan, evaluasi penyebab kebakaran, dan melatih para pekerja tentang cara menangani kebakaran di laboratorium. 8. Beritahu petugas keamanan dan pemadam kebakaran jika Anda melihat ada orang yang terjebak di dalam laboratorium. Kebakaran di laboratorium dapat menyebabkan kerugian materiil dan juga korban jiwa. Oleh karena itu, penting bagi semua orang yang ada di laboratorium untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa kebakaran tersebut dapat ditangani dengan benar dan cepat. Berikut adalah 8 hal yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran di laboratorium 1. Beritahu petugas keamanan bahwa Anda telah melihat kebakaran. Petugas keamanan akan mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan bahwa kebakaran dapat ditangani dengan cepat dan efisien. 2. Beritahu orang lain di laboratorium tentang kebakaran. Beritahu mereka untuk tidak mengambil tindakan apa pun yang akan menyebabkan percikan api. 3. Mintalah bantuan kepada petugas keamanan untuk memastikan bahwa semua orang keluar dari laboratorium dengan aman. 4. Periksalah sekitar untuk melihat apakah ada orang yang terjebak di dalam laboratorium. Jika ada, beritahu petugas keamanan dan pemadam kebakaran. 5. Jika di laboratorium terdapat alat yang dapat membantu memadamkan api, gunakanlah. 6. Hentikan semua listrik yang masuk ke laboratorium. 7. Beritahu petugas keamanan jika ada gas atau bahan beracun yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut. 8. Beritahu petugas keamanan dan pemadam kebakaran jika Anda melihat ada orang yang terjebak di dalam laboratorium. Petugas keamanan dan pemadam kebakaran akan mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan bahwa orang tersebut keluar dari laboratorium dengan aman. Kebakaran di laboratorium dapat menyebabkan kerusakan materiil dan juga korban jiwa, jadi penting bagi semua orang yang berada di laboratorium untuk mengambil langkah yang tepat untuk memastikan bahwa kebakaran tersebut dapat ditangani dengan benar dan cepat. Jangan ragu untuk memanggil petugas keamanan dan pemadam kebakaran jika Anda melihat ada orang yang terjebak di dalam laboratorium, karena petugas keamanan dan pemadam kebakaran akan dapat memastikan bahwa orang tersebut keluar dari laboratorium dengan aman.
Jikadi laboratorium terjadi kebakaran saat memanaskan dietil eter, tindakan berikut ini sangat tepat dilakukan, kecuali? 7 August 2021 by Kei Berikut jawaban yang paling benar dari pertanyaan: Jika di laboratorium terjadi kebakaran saat memanaskan dietil eter, tindakan berikut ini sangat tepat dilakukan, kecuali
Jika di laboratorium terjadi kebakaran saat memanaskan dietil eter, tindakan berikut ini sangat tepat dilakukan, kecuali? Mematikan sumber arus listrik Menutupkan kain basah pada bahan yang terbakar Memadamkan api dengan APAR saat api belum membesar Meniup api untuk memadamkannya karena nyala api masih kecil Memanggil mobil unit pertolongan bahaya kebakaran terdekat Dari lima 5 pilihan jawaban diatas, jawaban yang paling tepat adalah D. Meniup api untuk memadamkannya karena nyala api masih kecil. Berdasarkan hasil vote dari kurang lebih 751 pembaca, setuju dengan jawaban D benar, dan 0 orang setuju jawaban D salah. Jika di laboratorium terjadi kebakaran saat memanaskan dietil eter, tindakan berikut ini sangat tepat dilakukan, kecuali meniup api untuk memadamkannya karena nyala api masih kecil. Pembahasan & Penjelasan Jawaban A. Mematikan sumber arus listrik menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali. Jawaban B. Menutupkan kain basah pada bahan yang terbakar jawaban ini menurut tim kami salah, karena sudah tidak sesuai dengan pertanyaan dan melenceng dari pertanyaan diatas. Jawaban C. Memadamkan api dengan APAR saat api belum membesar Menurut tim jawaban ini tidak tepat untuk pertanyaan tersebut, dan dari beberapa referensi yang kami baca, jawaban ini kurang tepat. Jawaban D. Meniup api untuk memadamkannya karena nyala api masih kecil Menurut Tim Mediiaindonesia, Jawaban ini paling tepat, Sebab jika dibandingan dengan pilihan jawaban yang lain, ini merupakan jawaban yang paling akurat dan sesuai dengan pertanyaannya. Jawaban E. Memanggil mobil unit pertolongan bahaya kebakaran terdekat Menurut kami, pilihan jawaban ini tidak tepat, karena dalam buku referensi dan juga hasil penelusuran dari Google, jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan lainnya. Kesimpulan Akhir Berdasarkan Pertanyaan serta pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan jawaban yang paling tepat dan benar adalah D. Meniup api untuk memadamkannya karena nyala api masih kecil Jika Jawaban dan pembahasan diatas masih kurang jelas atau Kamu ada pertanyaan lain seputar pendidikan, baik ditingkat SD, SMP, SMA, Jenjang Kuliah atau dalam dunia kerja, bisa ditulis dalam kolom komentar dibawah ini. Profil Penulis Seorang lulusan dari fakultas pendidikan, kini menjadi soerang pendidik dan suka menulis dan mengumpulkan berbagai macam soal dan kunci jawabanya. Update Terbaru
Halhal yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran di laboratorium. Kebakaran kecil: tutup bagian yang terbakar dengan kain basah [opsi B benar] tutup bagian yang terbakar dengan pasir bila bahan yang terbakar mudah terbakar; gunakan APAR atau Alat Pemadam Api Ringan [opsi C benar] hindari meniup dengan mulut atau mengipas dengan tangan [opsi
Jawaban yanng benar adalah D. Sebelum menggunakan laboratorium, seorang praktikan harus mengetahui prosedur keselamatan kerja dalam laboratorim. Salah satunya penanganan kebakaran. Jika terjadi kebakaran, maka yang harus dilakukan ialah 1. Menutup sumber api dengan kain basah, jika api masih kecil dan memungkinkan menutup seluruh nyala api dengan kain basah. 2. Mematikan sumber listrik untuk menghindari konsleting. 3. Menggunakan APAR Alat Pemadam Api Ringan 4. Memanggil pemadam kebakaran Jangan sekali-kali meniup nyala api karena justru akan menyebabkan api semakin cepat menyebar. Jadi, dari pernyataan dalam soal, yang bukan merupakan tindakan yang tepat jika terjadi kebakaran adalah meniup api untuk memedamkannya karena nyala api masih kecil.
.