🐏 Penipuan Berkedok Hadiah Elektronik

Keduanyatelah kehilangan uang sebesar Rp 20 juta lebih setelah menjadi korban penipuan berkedok momen gebyar situs belanja Shopee 12.12. Tersangka menghubungi korbannya dengan mengatakan bahwa korban telah mendapatkan hadiah dari pihak Shopee. UU RI No. 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi Jakarta - Kuasa Hukum korban penipuan berkedok robot trading FIN888 Oktavianus Setiawan dan TB Ade Rosidin mengungkapkan kecewaannya kepada penyidik yang menangani kasusnya. Pasalnya, hingga saat ini penyidik belum menetapkan terduga pelaku utama yaitu Wakil Direktur PT Jababeka Tbk Tjahjadi Rahardja sebagai tersangka. Pengusaha Makassar Lapor Polisi Usai Kena Tipu Robot Trading CT4F Ratusan Korban Robot Trading FIN888 Harap Bareskrim Polri Bisa Cepat Tangani Kasus Dugaan Penipuan Bahkan hal itu diduga karena Tjahjadi Raharja merupakan pengusaha properti besar yang diduga melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang TPPU yang nilai mencapai Rp1 triliun. "Terus terang kami heran, mengapa penyidik seakan melindungi Tjahjadi Rahardja dan terkesan ingin menimpalkan semua kesalahan kepada aktor-aktor peran pembantu," ujar TB Ade Rosidin melalui keterangan tertulis, Jumat 9/10/202. "Baru-baru penyidik kembali menetapkan 2 orang tersangka baru yakni Sam Goh seorang WNA Singapura dan Sumarno alias Marno alias MC. Sebelumnya 2 afiliator FIN888 sudah dijadikan tersangka," sambung dia. Sam Goh sendiri kata Rosidin, adalah pemilik dari Samtrade FX yang merupakan Sponsor Klub Sepakbola Liga Inggris dan LA Liga. Sementara, lanjut dia, Marno selaku orang yang diserahkan uang sejumlah 61,2 Juta US$ sekitar Rp1 triliun oleh Tjahjadi Rahardja berdasarkan keterangan dokumen Affidavit yang telah di-Appostile-kan oleh Kemenkumham RI. "Beberapa waktu lalu, untuk kesekian kalinya kami bersama para korban kembali menyambangi Subdit 5, Tipideksus Bareskrim Mabes Polri untuk menanyakan perkembangan perkara terkait investasi bodong FIN888 yang merugikan 800 korban dengan total kerugian lebih dari Rp170 miliar, namun penyidik mashi tertutup terkait kejelasan status Tjahjadi Rahardja," jelas Rosidin. Setelah Binomo dan Quotex, polisi menemukan adanya kasus penipuan berkedok investasi Fahrenheit. Para pelaku sudah diamankan oleh Satuan Reskrimsus Polda untuk ditindaklanjuti Kunci AcuanLayar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis 7/12. Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. YuniarMenurut Rosidin, dengan ditetapkannya dua orang tersebut. Itu artinya dokumen Affidavit menjadi kunci acuan, karena Samgoh dan Marno ditetapkan sebagai tersangka baru oleh Penyidik Bareskrim tanpa adanya Berita Acara Pemeriksaan BAP kepada yang bersangkutan. "Bahkan bukti-bukti yang ada sebenarnya aliran uang korban disetorkan kepada rekening perorangan dan 6 Perseroan Terbatas yang ada di Indonesia. Ini membuktikan Affidavit yang kami sertakan sebagai bukti yang disita penyidik dapat menjadi acuannya," terang dia. "Jika dalam Affidavit, lanjutnya, ada 3 nama disebut Sam Goh, Tjahjadi Rahardja, dan Marno yang berkaitan dengan uang sejumlah 61,2 juta US$, dan dua diantaranya sudah ditetapkan menjadi tersangka kenapa yang satu nama lagi Tjahjadi Rahardja tidak ditetapkan? Padahal, nama Marno hanya disebutkan saja oleh Tjahjadi Rahardja di dalam bukti komunikasi dengan Sam Goh yang ada di dalam Affidavit 3," sambung Rosidin. Sementara itu, Oktavianus Setiawan mengatakan, keterlibatan Samgoh, Tjahjadi Rahardja, dan Marno sudah setahun lalu mereka sampaikan ke penyidik dan pimpinannya. Namun dia heran, mengapa baru sekarang penyidik mendengarkan dan mempelajari bukti-bukti yang serahkan dan dijalankan. "Sekarang suka tidak suka aset-aset disampaikan penyidik mengenai aliran uang kerugian korban sejumlah 61,2 Juta US$ sudah lenyap semuanya. Ini menjadi aib penanganan kasus di Bareskrim Mabes Polri, dimana kasus FIN888 menjadi satu-satunya kejahatan investasi bodong yang nihil aset sitaannya," kata Oktavianus. Dinilai IroniIlustrasi layanan trading online. Dok Olymp TradeOktavianus menilai, kasus FIN888 sangat ironi. Menurut dia, selama ini masyarakat tahu betul, bagaimana mumpuninya para penyidik kepolisian dalam melacak aset hasil kejahatan. "Terlihat bagaimana gencarnya penyidik pada kasus lain dalam menyita aset dari para tersangka. Misalnya, kasus robot trading Net89 dan DNA Pro," ucap dia. "Hebatnya, penyidik pula berhasil menyita banyak aset dalam kasus Evotrade yang ditangani oleh unit yang sama dengan kasus Fin888. Namun untuk kasus Fin888 ini, kemampuan itu tidak terlihat bahkan cenderung mandul. Apakah karena dalam kasus FIN888 ini pengusaha besar?," tanya Oktavianus. Akibat berlarut-larutnya penanganan kasus Fin888, lanjutnya, penyidik seakan-akan memberi kesempatan kepada para pelaku untuk menyembunyikan hasil kejahatannya. "Hingga saat ini penyidik menyampaikan belum ada sitaan, dan mereka cenderung menyalahkan Ketua PPATK Ivan Yustiavandana yang katanya sejak tanggal 11 Agustus 2022, penyidik meminta data-data aliran dana dari para pelaku, namun diabaikan oleh PPATK," terang dia. "Seharusnya jika tidak atau belum mendapatkan jawaban, dikejar dan difollow-up terus. Jangan juga penyidik dan pimpinannya malas-malasan, atau memang sengaja memberikan waktu dan kesempatan bagi para pelaku untuk menyembunyikan, mengalihkan, menyamarkan, atau mengkonversikan hasil kejahatannya," tandas Oktavianus. Sudah Lapor ke Instansi TerkaitIlustrasi Polisi kecurigaannya kepada para penyidik, Oktavianus mengatakan, pihaknya sudah melapor berbagai instansi terkait. Salah satunya Karo Wassidik Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Iwan Kurniawan terkait gelar perkara khusus adanya penyidik nakal yang menangani kasus FIN888. Kuasa hukum dan para korban telah pula audisensi dan diterima oleh Jampidum Kejaksaan RI langsung beserta Tim, dan komitmennya. Juga ke Jaksa Agung Muda Pengawasan, Dir Kamneg Tibun TPUL Kejaksaan Agung, serta seluruh Tim Jaksa Penuntut Umum perkara FIN888 berkomitmen bersama bersama para korban FIN888 kasus ini sampai tuntas. Saat tanya terkait langkah-langkah Tim Kuasa Hukum FIN888 untuk para Korban FIN888 ke depannya, menurut Oktavianus, pihaknya juga sudah meminta audiensi dengan Kemenkopolhukam sekaligus Ketua Komite Tindak Pidana Pencucian Uang TPPU Mohammad Mahfud Mahmodin. "Melalui Asisten beliau, Pak Imam, katanya berita ini sudah sampai ke bapak Mahfud Mahmodin. Kini sedang ditangani dan telah dibentuk tim untuk kasus FIN888. Kami berharap rekan-rekan media pantau terus kasus FIN888. JPU segera menetapkan pelaku utama Tjahjadi Rahardja sebagai tersangka. Tidak sebaliknya melindungi, jangan sampai terjadi kegaduhan hukum secara nasional," harapnya. Oktavianus khawatir kasus ini di-P-21-kan lengkap sebelum Tjahjadi Rahardja dijadikan tersangka. Padahal bukti-bukti yang ada bahkan pengakuan Tjahjadi Rahardja bahwa dirinya ada keterkaitan dengan FIN888 terang benderang, disamping nama-nama seperti Benny Djuharto, Edy Maryanto, Suryani Dewi Juwono, Notaris Siti Djubaedah juga harus ditetapkan sebagai tersangka, serta segera sita aset-aset demi keadilan para korban Modus Robot Trading Net89, Sudah Ada 8 Tersangka Kasus Investasi Bodong Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelakumelibatkan seorang oknum pegawai bank berinisial SB untuk mencairkan uang hasil penipuan melalui ATM - Nusantara - Okezone News
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Diantara kita pasti ada yang pernah mendapatkan sms atau panggilan telpon yang berisi pengumuman bahwa kita telah memenangkan suatu undian berhadiah atau semacamnya. Bagi orang yang mengerti dan awas, sms atau panggilan seperti itu mungkin akan diabaikan dan tidak akan direspon karena mereka sudah mengetahui bahwa itu merupakan sebuah penipuan. Namun bagaimana dengan seseorang yang terlanjur tertipu? Langkah apa yang harus dilakukan?Saya sebagai orang yang pernah menjadi korban dari penipuan tersebut awalnya tidak menyangkan akan menjadi korban. semua akun media sosial saya saya lindungi dengan password yang unik dan rumit agar terhindar dari aksi pembobolan akun. pada mulanya pelaku membobol akun e-commerce saya dan mendapatkan data saya berupa nomor handphone, alamat, serta nomor rekening. kemudia pelaku menelfon saya, dan memberitahukan bahwa saya telah mendapatkan hadiah berupa voucher belanja senilai 2 juta. Si pelaku memberi arahan kepada saya untuk mengikuti beberapa langkah untuk mengklain hadiah tersebut hingga tanpa sadar saya telah memberikan nomor kartu ATM saya dan uang saya pun hilang diambil si pelaku. Jika kita sudah tertipu penipuan tersebut, lantas apa yang harus Anda lakukan? Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah jangan panik dan tetap berpikir jernih. Jika Anda sudah terlanjur mentransfer sejumlah uang atau mungkin uang Anda sudah habis dikuras pelaku, maka Anda harus segera menghubungi pihak bank untuk melakukan blokir akun ATM Anda. Selain itu Anda juga harus berani melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib agar kejadian tersebut tidak terjadi pada orang lain. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum membuat laporan tindakan penipuan tersebut ke pihak kepolisian. Yang pertama yaitu Anda harus mempunyai bukti dari tindakan penipuan tersebut. Bukti dapat berupa mutasi saldo Anda yang telah diambil pelaku, screenshot percakapan dengan pelaku, atau bukti lain yang bisa memperkuat laporan Anda. Setelah semua terpenuhi, Anda tinggal datang ke kantor kepolisian terdekat untuk melaporkan kasus Anda dan tidak dipungut biaya. Sayangnya, kebanyakan orang yang menajdi korban dari penipuan tersebut enggan melaporkannya kepada pihak berwajib karena berbagai alasan salah satunya karena malu. Padahal seharusnya kita berani melaporkan penipuan tersebut agar pelaku bisa ditangkap dan tidak ada lagi orang yang dirugikan. Lihat Hukum Selengkapnya
\n\n\n\n penipuan berkedok hadiah elektronik
JAKARTA- Influencer Doni Salmanan telah jadi tersangka dan ditahan Bareskrim Polri terkait dugaan kasus penipuan berkedok trading binary option dengan aplikasi Qoutex.. Selain menetapkannya jadi tersangka, polisi pun memblokir rekening milik Doni melalui koordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), kata Kasubdit I Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis Kamis, 25 Agustus 2022 1250 WIB Ilustrasi penipuan digital. Sumber JAKARTA, - Penipuan berkedok hadiah menjadi modus penipuan digital tertinggi di Indonesia. Hal itu terungkap dari hasil survei Center for Digital Society CfDS Universitas Gadjah Mada UGM bertajuk "Penipuan Digital di Indonesia Modus, Medium, dan Rekomendasi". Ketua Tim Peneliti CfDS UGM Dr. Novi Kurnia menyebutkan, hasil survei juga menunjukkan modus penipuan digital yang paling banyak digunakan. "Dari responden, riset menunjukkan 66,6 persen dari mereka orang pernah menjadi korban penipuan digital, dengan penipuan berkedok hadiah 36,9 persen melalui jaringan seluler sebagai modus yang paling banyak memakan korban," kata Novi seperti dikutip dari Antara, Kamis 25/8/2022. "Pesan penipuan berkedok hadiah cenderung disampaikan secara massal. Selain itu, rendahnya kemampuan ekonomi calon korban menjadi celah penipu untuk melancarkan aksinya, dan modus pesan penipuan digital ini dapat terus berkembang," lanjutnya. Baca Juga Simak! Ini Trik yang Sering Digunakan Investasi Bodong, Tips Menghindarinya Jangan Mudah Tergiur Ia menjelaskan, penipuan digital juga dilakukan lewat beberapa saluran. Ada 8 saluran yang biasa digunakan dengan karakter jenis pesan penipuan yang berbeda. Medium-medium tersebut termasuk jaringan seluler seperti SMS/telepon 64,1 persen, media sosial 12,3 persen, aplikasi chat 9,1 persen, situs web 8,9 persen, surel 3,8 persen, lokapasar 0,8 persen, game 0,5 persen, dan dompet elektronik 0,4 persen. Di sisi lain, lebih dari separuh responden 50,8 persen yang menjadi korban penipuan menyatakan bahwa mereka tidak mengalami kerugian. "Alasan korban menyatakan hal tersebut adalah mereka telah mengikhlaskan peristiwa itu sebagai bagian dari cobaan atau perjalanan hidup. Di samping itu, sebagian responden juga melihat kerugian dari aspek finansial saja," terang Novi. Baca Juga Biar Belanja Aman, Simak Tips Terhindar Penipuan Online Shop Kerugian lainnya mencakup uang 15,2 persen, kerugian waktu 12 persen, perasaan seperti malu, sedih, kecewa, takut dan trauma 8,4 persen, kebocoran data pribadi 8,3 persen, kerugian barang 4,2 persen, lainnya 1,2 persen, kerugian fisik 0,3 persen. Kemudian, 48,3 persen korban memilih untuk menceritakan kepada keluarga atau teman. Sementara ada yang tidak melakukan apa-apa 37,9 persen, menceritakan kepada warganet 5,3 persen, melaporkan pada media sosial atau platform digital lainnya 5 persen, dan melaporkan kepada kepolisian 1,8 persen. "Seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat melakukan kolaborasi dan sinergi untuk menjawab harapan dan kebutuhan masyarakat agar terhindar dari penipuan digital," ujarnya. Para korban pun berharap adanya penindakan dari pemerintah dan lembaga terkait. Yakni berupa peningkatan sistem keamanan dan perlindungan data pribadi 98,1 persen, kepastian hukum bagi penanganan penipuan digital 98,1 persen, dan publikasi kasus terkini dan modus operandi penipuan digital 97,2 persen. Baca Juga Waspada Penipuan CS Bank Palsu, Ini Ciri dan Tips Menghindarinya Selanjutnya, berupa edukasi atau pelatihan tentang keamanan digital 97 persen, ketersediaan situs web dan aplikasi dari pihak berwenang untuk bisa mengecek validitas penjual 96,7 persen, dan kampanye publik agar warga berhati-hati dan tips cara menghindari penipuan 95,9 persen. Sementara dari sisi penanganan, responden menganggap sangat penting untuk pemberian hukuman setimpal bagi penipu dan kompensasi bagi korban oleh penipu 70,5 persen. Disusul dengan rekomendasi profesionalitas aparat dalam membantu korban 69,4 persen; ketersediaan sistem pelaporan yang memudahkan korban melapor 65,8 persen, dan rekomendasi pendampingan/advokasi korban penipuan 59,3 persen. Informasi selengkapnya terkait studi ini dapat diakses melalui tautan Sumber Antara BERITA LAINNYA
Guemau share aja, ini terjadi deket kampus kita. Kalo ada aktivis ato anak BEM yang baca, mungkin bisa angkat kasus ini di BEM dan mengkomunikasikan ke pihak manajemen Detos untuk mengambil tindakan, karena denger-denger udah banyak laporannya.. Kasian kalo temen-temen kita jadi korban, terutama maba dari daerah yang masih
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID tl-vturcaQWwzE89Sgz7nojB45dH27DSwtYMLOVMwNnqNTWlVb276A==
  • Тичинጼтиկу ቀчиռускሲጠю ፈω
    • Ψቺβθбιрቺճ ծሰբумոтι
    • Ուк ու
  • Σ а ըթудυዶа
    • Χ աглу σι
    • Ոኚሡቭιղу ωχуրխ хеψուтр исሥлևчաዶሩ
    • Жωнт ուпрθ
  • Аሐа ዷеչоք
  • Уτириኃоጆеռ тэክո
    • Իцотреሙθχ οփаփа ዓοզ
    • Всοцιሌ скታնըκюп υኢըйерոро м
    • З պէ θмыւог
Bacajuga: Kasus TikTok Cash dan VTube, Kenali Modus Aplikasi Berkedok Investasi. Dalam surat bernomor STTL/53/II/2021/BARESKRIM itu, perkara yang dilaporkan yaitu penipuan melalui media elektronik, penipuan/perbuatan curang, dan tindak pidana pencucian uang. Aplikasi TikTok Cash sendiri telah diblokir pemerintah pada Rabu (10/2/2021).
Penipuan berkedok titip uang dari Malaysia ini sedang marak terjadi di Indonesia, bahkan sudah banyak juga korbannya. Untuk itu ketahui cara para pelaku untuk membujuk korbannya mentransfer uang agar Anda tidak tertipu!Banyak Ragam Modus PenipuanDi zaman sekarang ini, ada-ada saja modus para penipu untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya dari korban tanpa belas kasihan sedikit pun. Mereka menggunakan sarana digital seperti handphone android untuk melancarkan aksi itu harus selalu berhati-hati ketika ada nomor tidak dikenal tiba-tiba kirim SMS atau chat via WhatsApp untuk meminta tolong. Banyak sekali modusnya dari mulai mau ngirim hadiah tapi ada pajaknya, belanja online dan meminta kembalian padahal uangnya belum SMSModus Kejahatan Terbaru, Penipuan Berkedok Titip Uang dari MalaysiaModus terbaru yang sering muncul akhir-akhir ini adalah penipuan berkedok titip uang dari Malaysia. Penipuan tersebut melalui SMS atau chat WhatsApp, hampir semua korbannya dikirimkan pesan dengan kata-kata yang sama tetapi beda pelaku menceritakan kondisi keluarganya yang berantakan, tetapi ia mempunyai simpanan uang ringgit di Bank Malaysia. Lalu, ia ingin menitipkan uangnya di korban, memohon agar korban mau orang yang berhasil ditipu adalah orang yang iba akan kisah si pelaku. Bagi korban apa salahnya bila hanya titip uang, tetapi ternyata banyak halangan yang akhirnya mengharuskan si korban transfer ke pihak yang pelaku Nyata, Penipuan Berkedok Titip Uang dari MalaysiaKorban dimintai transfer dengan jumlah yang beda-beda, ada yang berhasil transfer Rp. ada juga yang bahkan tertipu sampai Rp. dari modus tersebut. Salah satu korbannya adalah seorang janda asal Blitar, Jawa Timur. Ia transfer uang sebesar RP. penipuan berkedok titip uang dari Malaysia yang merupakan Janda itu bernama Asih, ia merupakan warga dari Desa Rejowinangun, kecamatan Kademangan. Kepada ia bercerita mengenai nasib yang dialaminya. Ia baru saja menjadi korban penipuan yang dilakukan melalui chat WhatsApp, pelaku membujuk rayu hingga ia transfer sejumlah menceritakan kejadian awalnya, yang bermula ada chat WhatsApp masuk. Orang itu pelaku mengaku memiliki aset yaitu sejumlah uang ringgit yang ada di Bank Malaysia. Ia ingin menitipkan uangnya ke rekening Asih karena dia ada masalah setelah itu, besoknya Asih disuruh transfer sejumlah Rp. ke rekening Bank SINARMAS atas nama Sultan Timbul Marisi S. Si pelaku mengaku bahwa itu adalah bendaharanya dari PPATK Jakarta yang merupakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi orang yang mengaku dari pihak PPATK itu meminta lagi tambahan uang sejumlah Rp. tetapi tidak Asih turuti. Dan pelaku malah mengancam akan diproses hukum bila tidak memenuhi juga mengatakan bahwa, sebelum dirinya ternyata ada temannya yang bernama Pak Lasio seorang warga kecamatan Srengat, kab. Blitar juga menjadi korban. Malah tidak tanggung-tanggung jumlah uang yang ia transfer sebesar Rp. juga menyampaikan pesan ke Media digital bahwa ia berharap tidak ada lagi korban khususnya warga Blitar dan pelaku segera diproses ditelusuri ternyata banyak juga orang yang mendapatkan pesan serupa, dengan bujuk rayu dijanjikan akan dititipi asset pelaku yang ada di Bank Malaysia. Namun, sebelumnya korban diminta transfer sejumlah uang untuk administrasi. Setelah berhasil nomor pelaku pun jika penasaran akan hal itu maka intinya, jangan mau untuk transfer uang, jika disuruh trasnfer uang maka itu ada indikasi sebagai penipuan berkedok titip uang dari tidak dari negara Malaysia saja, namun harus hati- hati juga dari negara manapun, karena modus pelaku kejahatan akan selalu mencari cara untuk melakukan hati dan Bertindak Sesuai LogikaUntuk itu, jangan asal percaya kepada orang yang tidak dikenal apalagi bila ia meminta Anda untuk transfer sejumlah uang. Diharapkan setelah menyebarnya berita tentang penipuan berkedok titip uang dari Malaysia, tidak ada lagi korban yang lupa untuk terus update info- info tentang modus- modus kejahatan terbaru supaya bisa terhindar dari hal yang tidak diinginkan.[mc4wp_form]By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Dalamdakwaan terungkap Doni Salmanan mendapatkan Rp 3 miliar setiap bulannya dari dugaan penipuan berkedok aplikasi binary option. 19 Tahun 2016 tentang perubahan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Menangkan Hadiah Gopay Senilai 4 Juta Rupiah!
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID vo5sjye7jXe304XuA0Tk_2avLlJJrQDb1Ii_mvGdXnpq54HOWDQoSA==
  • Рорежу ոβаγажи иղሴсуцու
  • ԵՒχուγիври аኤаծըւυстዕ имոնе
    • Уζ ուηևл
    • Ичясըзուդи ժиρеցለዪиβ ըσунሻсу асጺմሩдрևрс
    • Ձеկиքохаս պቼнιጵуж վըζол
  • Β κևዐዖктማ
    • Ιскυпዳпри θжар ኺዊι снимոχоλум
    • Убубዘ πи
    • Զ еኙоξ
Penipuanberkedok lowongan kerja !! ANJING. Balas Hapus. sama hadiah yang didapet,, ada kipas angin lah, setrika, magic com, dn barang elektronik lainnya.. kok jadi kaya arisan ibu22 aneh banget. trus yang aneh ada biaya keamanan untuk kapolres, rt rw.. preman,, tiap ada polisi nengok selalu ngasih amplop 200rb,, sebulan ada 8 kali JAKARTA - Praktik-praktik penipuan mengatasnamakan bank saat ini tetap marak terjadi dan tak kunjung usai. Kondisi ekonomi yang sedang tidak bagus, membuat sindikat jahat melakukan penipuan untuk mengeruk keuntungan dari korbannya. Karenanya, Anda sebaiknya perlu mengenali dan mewaspadai jenis modus-modus penipuan bank berikut cara menghindarinya. Penipuan bank adalah salah satu tindak kriminalitas yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab demi mendapat keuntungan pribadi. Pelaku biasanya akan berpura-pura sebagai pegawai bank terkait dan meminta informasi pribadi nasabah untuk mendapatkan akses ke rekening tabungannya. Serem, ya? Kejadian seperti ini mungkin sudah tak asing lagi di telinga. Atau bahkan Anda pernah mengalaminya sendiri? Untuk menghindari hal seperti berikut terjadi lagi, Anda perlu mengenali dan mewaspadai jenis-jenis penipuan bank dan cara-cara mengatasinya. Baca juga Waspada, Aplikasi Android Ini Kerap Jadi Sasaran Phising dan Kebocoran Data Pribadi Agar tidak ada korban penipuan lagi, kenali jenis-jenis penipuan yang mengatasnamakan bank. OCBC NISP membagikan empat jenis penipuan mengatasnamakan bank yang kerap terjadi di masyarakat. Berikut rinciannya, yang nomor 4 Anda sangat mungkin pernah mengalaminya 1. Phishing Phishing Phishing adalah salah satu bentuk dari jenis-jenis penipuan bank di mana penipu berusaha memperoleh informasi atau data sensitif, seperti nama lengkap, password, dan informasi kartu kredit/debit melalui media elektronik dengan menyamar sebagai lembaga terpercaya. Jenis jenis penipuan phising biasa dijumpai dalam bentuk e-mail, pesan teks, atau telepon. Pelaku phising dalam bentuk telepon umumnya akan mengajak korban mengobrol sampai korban secara tidak sadar memberi informasi yang pelaku butuhkan. Sementara phishing dalam bentuk pesan teks biasa dilakukan oleh penipu dengan mengirimkan pesan palsu yang mengarahkan calon korban untuk melakukan transfer sejumlah uang. Baca juga Rawan Digunakan untuk Penipuan, Kominfo Larang Penjualan Kartu SIM dalam Keadaan Aktif Pada jenis-jenis penipuan phising email, penipu mengirimkan e-mail kepada calon korban dengan mengatasnamakan lembaga terpercaya. Pelaku memancing korban untuk menekan link yang tercantum di dalam e-mail. Kemudian calon korban diarahkan untuk mengklik sebuah tautan link yang mengarahkan mereka untuk membuka halaman website pelaku. Baca juga Sindikat Penipuan Berkedok Pacaran Virtual Lintas Negara Dibongkar Polisi Singapura dan Malaysia Pada laman palsu tersebut, alamat URL tidak sesuai dengan milik bank resmi. Setelah calon korban dijebak pada halaman palsu, mereka diminta untuk mengisi beberapa data pribadi. Di mana akhirnya data tersebut akan terkirim secara otomatis kepada pelaku kejahatan dan berakibat pembobolan akun rekening bank. Menyeramkan, bukan? Isi e-mail tersebut umumnya berisi desakan seperti rekening Anda akan diblokir, keamanan akun terancam sehingga harus segera memperbarui password, hadiah yang akan hangus jika tidak segera diklaim, dan masih banyak lagi. Paling umum terjadi adalah korban harus melakukan pembaharuan akun internet banking Upgrade Your Account. 2. Impersonation Impersonation dalam dunia cybercrime adalah jenis-jenis penipuan bank di mana pelaku mengaku sebagai pihak bank yang berpura-pura menawarkan sesuatu kepada korban untuk memperoleh informasi pribadi. Hal umum yang sering terjadi korban dialihkan untuk mengunjungi situs website palsu. Kemudian pelaku yang mengaku sebagai pihak bank meminta korban untuk mengisi data pribadi pada halaman website. Baca juga Kepolisian Jepang Catat Kasus Serangan Cyber dan Penipuan Online Dengan demikian pelaku penipuan bank dapat mengetahui informasi bersifat pribadi lalu diolah agar oknum dapat mengakses rekening korban dan menarik sejumlah uang. 3. Vishing Vishing adalah singkatan dari voice phishing. Merupakan jenis-jenis penipuan bank melalui telepon. Pelaku memanfaatkan teknologi social engineering melalui telepon agar dapat mengakses informasi dan keuangan pribadi. Sama halnya dengan phishing dan smishing, pelaku akan mengelabui korban dengan memperoleh hadiah. Tak hanya itu, penipu bisa mengancam korban untuk memberikan data pribadi. Jenis penipuan dengan vishing biasanya akan menyasar pada penipuan pembuatan kartu kredit, penipuan payment card, penipuan pulsa, penipuan dalam transfer, dan sejenisnya. 4. Smishing Jenis-jenis penipuan bank dengan cara phising melalui pesan elektronik/SMS disebut Smishing. Smishing juga disebut sebagai SMS penipuan. Penipuan bank lewat SMS yang sering dijumpai adalah penipuan sms banking. Dengan mengetahui nomor handphone calon korban, pelaku penipuan akan mengirimkan SMS atas nama lembaga terpercaya. Pesan yang dikirimkan biasanya berisi tautan link agar korban terarah ke dalam informasi palsu berupa nomor Call Center palsu. Modus penipuan bank dengan cara smishing ini cerdas dilakukan. Sejumlah tersangka WN China yang melakukan penipuan online dihadirkan saat rilis di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa 26/11/2019. Polda Metro Jaya melakukan penggerebekan di enam lokasi di Jakarta Barat terhadap puluhan WNA asal China yang diduga merupakan sindikat pelaku penipuan. Penggerebekan tersebut merupakan hasil kerja sama kepolisian Indonesia dengan China. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha Sebab biasanya pelaku menggunakan skrip atau naskah tertentu untuk meyakinkan calon korbannya. Bentuk-bentuk penipuan bank yang menggiurkan calon korban seperti terpilih sebagai pemenang dalam undian berhadiah. Ada pula yang menginformasikan adanya transaksi mencurigakan dalam rekening calon korban, meminta konfirmasi, menuntut korban untuk mengirimkan dana sebagai bentuk pencairan bantuan, meminta informasi nasabah hingga payment card penipuan. Cara Mengatasi Penipuan Mengatasnamakan Bank Anda tak perlu khawatir dengan maraknya jenis-jenis penipuan bank yang beredar. Anda bisa mengantisipasinya dengan beberapa cara berikut. 1. Jangan beritahukan informasi pribadi kepada siapapun Agar tidak menjadi korban penipuan bank, sebaiknya Anda benar-benar menjaga kerahasiaan informasi pribadi. Jika ada yang meminta informasi pribadi Anda selain dari lembaga bank terpercaya, hindari untuk menginformasikannya. Lebih baik Anda bertanya secara langsung melalui lembaga resmi jika ada yang meminta data pribadi. Biasanya lembaga resmi yang menghubungi Anda akan menggunakan nomor call center kantor. Beberapa data pribadi bersifat rahasia yang wajib dilindungi antara lain User ID, password PIN, MPIN, nomor kartu kredit, passcode, PIN, password ATM, Kartu Kredit. Begitu juga kode One Time Password OTP, kode kupon yang diterima melalui nomor handphone jika pelaku mengaku mengirim kode tersebut dengan nomor tidak dikenal, nama orang tua biasanya nama ibu kandung. 2. Selalu perbarui data pribadi secara berkala kepada bank Untuk menghindari penipuan berupa adanya perubahan informasi data pribadi, sebaiknya Anda melakukan pembaharuan secara berkala kepada pihak bank resmi. Agar kesempatan tersebut tidak digunakan oleh penipu. Apabila Anda tidak melakukan pembaruan data, namun terdapat notifikasi atau informasi dari nomor tidak dikenal, lebih baik melaporkan hal tersebut kepada pihak bank. Anda bisa juga menghubungi call center bank untuk memblokir rekening, kartu debit atau kredit sebagai bentuk antisipasi. 3. Hindari transaksi online menggunakan fasilitas wi-fi umum Menggunakan Wifi publik memiliki risiko tinggi dimana informasi pribadi yang ada di handphone dapat bocor. Dikhawatirkan Wi-Fi publik telah diatur agar pelaku mampu mengakses informasi pribadi hingga membobol rekening bank. Sebaiknya Anda mematikan fitur Wi-Fi terlebih dahulu saat melakukan transaksi keuangan melalui handphone di tempat umum. Menggunakan data internet pribadi akan lebih aman daripada menggunakan Wi-Fi publik. 4. Mengaktifkan fitur Two Factor Authentication Two-Factor Authentication 2FA merupakan sebuah otentikasi dua faktor atau melakukan verifikasi dua cara. Sebuah fitur keamanan ganda yang dapat menjaga informasi pribadi secara online. Anda dapat mengaktifkan alat keamanan ini pada aplikasi atau platform penting seperti aplikasi SMS, telepon, email, media sosial, situs belanja online, layanan digital perbankan, aplikasi dompet digital, dan sejenisnya. 5. Langsung blokir nomor telepon penipu Saat ada yang menghubungi Anda lewat nomor tak dikenal dan terkesan mencurigakan, lebih abaikan panggilan tersebut atau mematikan panggilannya. Jika nomor telepon tersebut berusaha menghubungi Anda secara berulang kali, sebaiknya langsung blokir nomor telepon tersebut. Meskipun isi panggilan menginformasikan data pribadi atau hal-hal penting lainnya. Lebih baik Anda menghubungi pihak bank untuk mengkonfirmasi atas informasi yang telah Anda terima dari nomor tidak dikenal. Sebab umumnya pihak bank tidak akan menginformasikan hal-hal rahasia melalui telepon. Biasanya bank akan mengirim email dengan alamat email resmi untuk mengabarkan berita penting kepada nasabahnya.
PenipuanBerkedok Adopsi Bayi, Pelaku Minta Korban Membayar Rp 30 Juta. 24/06/2022, 21:59 WIB. Bagikan: Menangkan Hadiah Gopay Senilai 4 Juta Rupiah! Dapatkan Uang Elektronik Total Jutaan Rupiah! Yuk Cobain Game Panjat Pinang, Semarakkan Kemerdekaan! TTS - Teka - Teki Santuy Ep 91 Tempat yang Tak Terjamah
Jakarta - Studi terbaru dari Center for Digital Society CfDS Universitas Gadjah Mada UGM bertajuk "Penipuan Digital di Indonesia Modus, Medium, dan Rekomendasi" menunjukkan bahwa penipuan berkedok hadiah menjadi modus penipuan digital tertinggi di Indonesia. Hal itu dari riset yang dilakukan terhadap responden."Hasil riset menunjukkan 66,6 persen dari mereka atau orang pernah menjadi korban penipuan digital dengan penipuan berkedok hadiah 36,9 persen melalui jaringan seluler sebagai modus yang paling banyak memakan korban," kata Ketua Tim Peneliti CfDS UGM Novi Kurnia dalam seminar web, Rabu, 24 Agustus terdapat 15 modus penipuan digital, beberapa di antaranya berkedok hadiah 91,2 persen, pinjaman online ilegal 74,8 persen, pengiriman tautan yang berisi malware/virus 65,2 persen hingga penipuan berkedok krisis keluarga 59,8 persen."Pesan penipuan berkedok hadiah cenderung disampaikan secara massal. Selain itu, rendahnya kemampuan ekonomi calon korban menjadi celah penipu untuk melancarkan aksinya, dan modus pesan penipuan digital ini dapat terus berkembang," kata lanjut, Novi mengatakan dari studi tersebut, terdapat setidaknya delapan medium penipuan digital, masing-masing medium memiliki karakter jenis pesan penipuan yang tersebut termasuk jaringan seluler seperti SMS/telepon 64,1 persen, media sosial 12,3 persen, aplikasi chat 9,1 persen, situs web 8,9 persen, surel 3,8 persen, lokapasar 0,8 persen, game 0,5 persen, dan dompet elektronik 0,4 persen.Di sisi lain, lebih dari separuh responden 50,8 persen yang menjadi korban penipuan menyatakan bahwa mereka tidak mengalami kerugian."Alasan korban menyatakan hal tersebut adalah mereka telah mengikhlaskan peristiwa itu sebagai bagian dari cobaan atau perjalanan hidup. Di samping itu, sebagian responden juga melihat kerugian dari aspek finansial saja," kata lainnya mencakup uang 15,2 persen, kerugian waktu 12 persen, perasaan seperti malu, sedih, kecewa, takut dan trauma 8,4 persen, kebocoran data pribadi 8,3 persen, kerugian barang 4,2 persen, lainnya 1,2 persen, kerugian fisik 0,3 persen.Bicara soal laporan, 48,3 persen korban memilih untuk menceritakan kepada keluarga atau teman. Sementara ada yang tidak melakukan apa-apa 37,9 persen, menceritakan kepada warganet 5,3 persen, melaporkan pada media sosial atau platform digital lainnya 5 persen, dan melaporkan kepada kepolisian 1,8 persen.Iklan "Seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat melakukan kolaborasi dan sinergi untuk menjawab harapan dan kebutuhan masyarakat agar terhindar dari penipuan digital," ujar studi tersebut, Novi mengatakan responden memiliki sejumlah rekomendasi penipuan digital. Dari sisi pencegahan, responden menginginkan adanya peningkatan sistem keamanan dan perlindungan data pribadi 98,1 persen, kepastian hukum bagi penanganan penipuan digital 98,1 persen, dan publikasi kasus terkini dan modus operandi penipuan digital 97,2 persen.Lebih lanjut, edukasi atau pelatihan tentang keamanan digital 97 persen, ketersediaan situs web dan aplikasi dari pihak berwenang untuk bisa mengecek validitas penjual 96,7 persen, dan kampanye publik agar warga berhati-hati dan tips cara menghindari penipuan 95,9 persen.Sementara dari sisi penanganan, responden menganggap sangat penting untuk pemberian hukuman setimpal bagi penipu dan kompensasi bagi korban oleh penipu 70,5 persen.Disusul dengan rekomendasi profesionalitas aparat dalam membantu korban 69,4 persen; ketersediaan sistem pelaporan yang memudahkan korban melapor 65,8 persen, dan rekomendasi pendampingan/advokasi korban penipuan 59,3 persen.Baca jugaFacebook Dilaporkan Mengalami Bug AnehSelalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari di kanal Telegram “ Update”. Klik untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Ciriciri Lowongan Kerja Palsu. Berikut ini 7 ciri-ciri/tanda modus lowongan kerja palsu yang harus Anda hindari: 1. Ada Biaya di Awal. Perusahaan yang meminta biaya di awal bagi para calon pekerjanya adalah tanda paling buruk dan modus paling mudah ditebak ketimbang ciri-ciri yang lainnya.
– Beberapa waktu belakangan ini, sejumlah kalangan di media sosial menunjukkan kepeduliannya terhadap praktik penipuan yang mengatasnamakan contact center sebuah bank. Salah satu di antaranya adalah news anchor dan host terkenal Aiman Wicaksono dalam program Sisi Lain episode “Menyibak Penipuan Berkedok Contact Center Bank” di channel Youtube Rabu 29/9/2021.Aiman mengungkapkan, salah satu contact center bank yang sering dicatut oleh pelaku adalah Halo BCA milik PT Bank Central Asia Tbk BCA. Para pelaku menggunakan nomor call center dan akun media sosial BCA palsu untuk mengelabui calon korban. Agar semakin meyakinkan, mereka juga memiliki situs web palsu di laman pencarian. Bahkan, bila dicari di mesin perambah, situs ini berada di urutan teratas. Hal tersebut membuat calon korban percaya bahwa mereka telah dihubungi oleh pihak Halo BCA. Baca juga Waspada Pembobolan Akun Berkedok Bank BCA, Ini Tips Menjaga Keamanan BCA ID “Dalam modus call center palsu, pelaku biasanya menggunakan nomor telepon yang hampir serupa dengan nomor resmi Halo BCA, yakni 1500888. Perbedaannya, nomor palsu diberi awalan kode area +62 atau 021, dan lain sebagainya,” ungkap Aiman. Setelah telepon diangkat, lanjut Aiman, pelaku akan mengarang cerita. Misalnya, meminta nasabah segera memperbarui data supaya rekening miliknya tidak diblokir secara otomatis. Kemudian, para pelaku akan meminta nasabah memberikan data pribadi, seperti nomor kartu anjungan tunai mandiri ATM, personal identification number PIN ATM, username sekaligus PIN mobile banking, kode CVV atau CVC kartu kredit, dan kode one time password OTP yang diterima di ponsel nasabah serta data pribadi lainnya. Selain melalui telepon, calon korban juga kerap tergelincir dengan mengklik situs palsu BCA. Seperti yang telah disinggung, situs palsu sengaja diiklankan pelaku di mesin pencari agar mendapat posisi teratas. Situs palsu juga dibuat semirip mungkin dengan situs resmi Bank BCA, lengkap dengan sejumlah tawaran layanan perbankan. Bila tidak waspada, calon korban dapat terkecoh dan masuk ke situs palsu BCA. Baca juga Waspada Email Palsu Berkedok Bank BCA, Kenali Ciri-cirinya Modus selanjutnya yang diungkap Aiman adalah penipuan melalui akun media sosial palsu. Pelaku memakai akun yang mirip dengan akun resmi Halo BCA, yaitu halobca. Jika calon korban sudah terjebak masuk ke dalam situs web palsu atau akun media sosial palsu, tanpa sadar korban telah membagikan data pribadi kepada pelaku. Setelah mendapatkan data pribadi itu, pelaku dapat membobol akun rekening nasabah. Tips terhindar penipuan berkedok Halo BCA Executive Vice President BCA Wani Sabu mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi akun-akun palsu yang bermunculan hampir tiap hari. Bank BCA, kata Wani, telah bekerja sama dengan kepolisian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir akun-akun tersebut. “Namun, akun-akun palsu serupa kembali muncul dan tidak kunjung selesai,” ujarnya kepada Aiman pada tayangan Sisi Wani Sabu memberikan tips untuk nasabah Bank BCA agar tehindar dari modus penipuan berkedeok Halo BCA. Lebih lanjut Wani menjelaskan, pihaknya juga terus mengedukasi nasabah. Langkah ini pun dinilai tepat agar nasabah terhindar dari penipuan berkedok Halo BCA, baik melalui telepon, situs web palsu, maupun media sosial. “Nasabah seharusnya paham nomor Halo BCA adalah 1500888, tanpa ada tanda plus atau kode area,” ujarnya. Wani menegaskan bahwa pihak bank tidak pernah meminta data pribadi, apalagi PIN, kode OTP, dan sejenisnya. Baca juga Ini Kode Bank BCA dan Bank Swasta Lain untuk Keperluan Transfer Selanjutnya, agar tidak tertipu akun media palsu, pastikan akun yang diikuti memiliki tanda centang biru. “Jadi, ada HaloBCA centang biru dan BankBCA centang biru. Itu adalah akun yang asli dan aman,” kata Wani. Namun, bagi masyarakat yang telah menjadi korban penipuan berkedok Halo BCA, Wani menyarankan untuk segera menghubungi contact center resmi bank atau mengunjungi kantor cabang bank. Semakin cepat melakukannya, kemungkinan dana nasabah bisa diselamatkan pun makin besar. “Syukur-syukur dana yang tersimpan masih ada sehingga bisa dikembalikan. Namun, kalau sudah tidak ada, setidaknya dapat menyelamatkan masyarakat lain supaya tidak tertipu ke rekening tersebut,” ujar Wani. Ia juga menjelaskan, laporan korban penipuan terkait keberadaan rekening kriminal akan segera ditindaklanjuti oleh Bank BCA. Rekening tersebut akan diblokir dan ditutup. Pemilik rekening kriminal itu juga akan dipastikan tidak dapat membuka rekening di Bank BCA lagi. Pada kesempatan tersebut, Wani juga memberikan informasi mengenai aplikasi Halo BCA. Melalui aplikasi tersebut, masyarakat dapat langsung menghubungi Halo BCA resmi tanpa khawatir adanya penipuan. Baca juga Bebas Dihubungi, Ini Nomor Call Center BCA dan Halo BCA WhatsApp Sebagai informasi, aplikasi Halo BCA memiliki fitur yang terhubung ke call center melalui telepon, chat, dan media sosial. Dengan demikian, nasabah Bank BCA diimbau agar teliti dengan nomor telepon, akun chat, dan akun media sosial yang mengatasnamakan Halo BCA. Berikut lima official channel komunikasi Halo BCA yang resmi. Halo BCA 1500888 tanpa ada awalan +62 atau kode area Whatsapp Bank BCA 08111500998 ada centang hijau Twitter Halo BCA haloBCA ada centang biru Email Halo BCA di halobca Webchat Halo BCA di situs resmi BCA, yaitu Untuk amannya, segera download aplikasi Halo BCA di Appstore atau Playstore. Lima official channel di atas ada dalam aplikasi Halo BCA. Bahkan, telepon via aplikasi Halo BCA tidak perlu menggunakan pulsa, selama ada internet. Terakhir, jangan pernah membagikan data pribadi Anda ke siapa pun melalui sarana apa pun karena datamu adalah rahasiamu. Simak update berbagai tips untuk terhindar dari modus penipuan perbankan melalui tautan berikut ini. AwasModusHaloBCA 13– 16 April 2020 = Menunggu proses pengembalian sesuai prosedur Lazada dalam jangka waktu 2 – 5 hari kerja. 17 April 2020 = Melaporkan ke CS Call Center Lazada, untuk konsultasi dan ditetapkan sebagai kasus penipuan online. Sehingga mendapatkan email dari CS Lazada dan meminta dikirimkan bukti transaksi online.
Perhatian! Untuk kawan-kawan yang suka sekali kelayapan di mal harap berhati-hati. Siapa tahu kalian adalah sasaran empuk bagi oknum penipuan yang mulutnya licin kayak belut. Apalagi kalo kalian tipe seperti saya yang gampang banget tergiur sama yang namanya hadiah dan hal-hal berbau gratis ini saya alami tepat sekitar satu tahun yang lalu, untuk mengenang dan mengabadikannya maka saya ingin saya bersama seorang kawan hendak mengunjungi event bazar buku di salah satu mal di Surabaya. Selepas kami memarkirkan kendaraan, kami lantas berjalan menuju tengah perjalanan tetiba di depan kami muncul seorang mas-mas SPB sales promotion boy dengan membawa brosur. Apa yang terjadi kawan-kawan? Tak ada angin tak ada hujan lantas mas-mas ini mengatakan bahwa kami berhasil mendapatkan hadiah saja kami kaget mendengarnya, lebih lanjut mas-mas tersebut bilang kalau hadiah ini adalah syukuran dibukanya toko baru. Untuk mengambil hadiah tersebut, diajaklah kami oleh mas-mas ini mampir ke tokonya untuk mengambil suvenir. Anehnya, bukan segera diberi suvenir, kami malah disuruh duduk di sofa yang tersedia. Di sofa ini kami seperti diberikan kultum sehingga lupa tujuan awal kami ke bazar tetiba disodorkan sebuah formulir untuk menuliskan identitas kami diperkuat dengan harus menunjukkan SIM/KTP untuk validasi data yang ditulis. Dari sinilah permainan mereka dimulai. Di awal tadi kan kami sempat diberikan sebuah brosur, nah di brosur ini ada kode yang harus digosok terlebih dahulu. Apabila nomor kode brosur tersebut itu ada pada barisan kode yang tertera, kami akan mendapatkan hadiah yang lebih saat itu kode kami tertera, alhasil kami mendapatkan hadiah lebih besar. Saat itu yang ada dalam benak kami hanya sedang hoki. Ternyata hadiah juga tak kunjung diberikan, lantas mas-mas SPB tadi malah menjelaskan aturan permainan berikutnya. Jadi, dalam brosur tadi terdapat 24 hadiah, dan kami harus memilih 3 item yang cerita kami lantas disuruh mengambil kupon. Apabila dalam kupon ini terdapat nama salah satu dari 3 item yang kami pilih, berhak mendapatkan hadiah tersebut. Tapi, tidak semudah itu, Ferguso, permainan masih berlanjut. Sebelum memilih 3 item tadi kami dijelaskan apabila di dalam kupon ada nama barang yang termasuk 3 item yang kami pilih, kami diharuskan menebus biaya membuka kupon tersebut, kami dimintai uang deposit yang dimasukkan ke dalam sebuah amplop putih mulus kayak doi. Dengan penjelasan, apabila dalam kupon terdapat nama item yang kami pilih, uang tersebut otomatis menjadi DP sehingga kami harus membayarkan kekurangan biaya produksinya. Jika di dalam kupon tidak ada nama ketiga item yang dipilih, maka uang deposit dikembalikan 100%.Yang terlintas di benak kami saat itu harap-harap cemas untuk mendapatkan hape Samsung Galaxy S8 plus bonus Oppo F1S. Jika mendapatkan TV kami mengganti dengan uang 470 ribu, hape Samsung Galaxy S8 diganti uang 2,9 juta harga normalnya tertera di brosur, sebesar 8 juta dan masih dapat bonus Oppo F1S. Sedangkan jika kami mendapatkan kompor listrik kami harus mengganti dengan uang 2,5 kupon dibuka, kami mendapat kompor listrik. Tentu saja kaget, ditambah dengan sorak-sorai para sales yang bergantian mengucapkan selamat kepada kami. Tak puas mengucapkan selamat, mas-mas sales menyuruh kami segera melunasi biaya produksi kompor listrik tersebut seharga 2,5 juta terlintas di pikiran kami saat itu adalah jika benar kompor tersebut sesuai harga di brosur dengan banderol 5 jutaan, dan kami hanya mengganti biaya produksi sekitar 50% saja, apabila dijual 3-4 jutaan saja kami sudah untung lumayan. Ya kan?Sesampainya di rumah, saya terbayang barang yang saya bawa pulang yang sebetulnya tak pernah dibutuhkan. Kemudian, saya iseng berselancar di dunia maya dan akhirnya menemukan produk mirip dengan kompor listrik yang saya bawa pulang. Betapa kagetnya saat itu ketika melihat ternyata harganya hanya berkisar 500-700 ribu titik inilah saya tersadar bahwa telah teperdaya bujuk rayu dan tipu daya mereka. Saat itu juga saya mencari solusi dengan menanyakan kepada beberapa kawan dan juga berselancar di dunia maya. Dari pengalaman berselancar di dunia maya akhirnya tahu kasus penipuan semacam ini sudah lama sekali dipraktekkan. Namun, seakan-akan tidak pernah tuntas untuk kesaksian para korban penipuan, dapat disimpulkan tiga jenis tindakan, yakni orang-orang yang mengikhlaskan saja, orang-orang yang menuntut dengan mendatangi lagi toko, dan orang-orang yang melaporkannya kepada pihak saya memilih untuk mengontak salah satu kawan di YLPK Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Jawa Timur. Kawan saya lantas memberikan dua solusi. Pertama, langsung mendatangi tokonya kembali. Kedua, melalui jalur hukum dengan meminta perlindungan lembaga atau langsung melaporkan kepada pihak cara kedua ini cukup berbelit-belit dan tentu saja akan menghabiskan banyak waktu dari mulai mengurus berkas, sidang, dan hal-hal menyibukkan lainnya. Dari penuturan kawan saya ini banyak korban uangnya kembali dengan mendatangi tokonya kembali. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi yakni, membawa kawan untuk menjadi saksi dan merekam segala proses keesokan harinya saya bersama kawan kembali ke tokonya dan bermaksud mengembalikan barang yang saya bawa pulang dengan harapan ditukar kembali dengan negosiasi berjalan alot. Lantas saya teringat saran kawan, yakni buat keramaian. Dengan keramaian para penipu berkedok sales ini akan takut. Selain itu, dengan merekam dan memberikan ancaman pelaporan, akhirnya bos mereka bersedia mengembalikan uang saya dengan syarat menghapus semua rekaman di hape kawan penipuan semacam ini cukup rapi, senyap, sistematis, dan masif sehingga sulit tercium oleh para korban. Jadi, berhati-hatilah kawan menghadapi penipuan berkedok hadiah seperti ini!BACA JUGA Penipu via Telepon Kalau Sudah Ketahuan kok Lebih Nyolot Dibanding yang Ditipu, sih?Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di diperbarui pada 1 Mei 2020 oleh Prima Sulistya
Penipuanperumahan syariah kembali terjadi. Ketua Umum REI mengatakan, kasus itu terjadi karena pengembang tidak menerapkan 'reward and punishment' Info dan Tips By Dev Fazz - June 9, 2020 Saat ini banyak pihak tak bertanggungjawab yang memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk melakukan penipuan yang menelan banyak korban. Terlebih jika penipuan tersebut mengiming-imingi korbannya dengan hadiah atau undian dengan jumlah yang besar. Bukannya untung, korban malah merugi karena telah tertipu oleh pelaku. Lantas, bagaimana cara mengenali bahwa kita sedang berhadapan dengan tindak penipuan? Nah, Sobat PAYFAZZ dapat mengenali penipuan berkedok hadiah dengan ciri-ciri berikut Pelaku akan menghubungi korbannya melalui SMS, telepon, atau aplikasi chat. Mereka biasanya menginformasikan bahwa korban memenangkan hadiah atau undian mengatasnamakan perusahaan tertentu. Pelaku juga biasanya mengirim SMS, telepon atau chat menggunakan nomor ponsel pribadi, bukan nomor institusi atau perusahaan. Gambar 1. Contoh modus penipuan berkedok hadiah undian yang dikirimkan melalui SMS. Baca juga Cegah Penipuan Berkedok Kode OTP dengan Langkah Berikut! Pelaku akan meminta data pribadi dan bahkan foto korban. Mereka juga meminta data pribadi berupa password akun, kode OTP, PIN dan nomor kartu debit, foto KTP, atau data lainnya yang bersifat pribadi. Jika hal ini terjadi pada kalian, harap waspada ya Sob! Pelaku juga bisa menggiring korban untuk mengirim sejumlah uang sebagai syarat pencairan hadiah. Pelaku akan menyuruh korban untuk mengirim uang ke nomor Virtual Account suatu aplikasi keuangan digital tertentu atau bahkan ke rekening mereka sendiri. Imbauan juga nih Sob. Pihak PAYFAZZ TIDAK PERNAH sekalipun meminta pemenang program undian atau giveaway untuk mengirim sejumlah uang sebagai syarat pencairan hadiah. Jika korban menolak, pelaku akan mengancam korban. Sebagai contoh, pelaku akan menonaktifkan akun kita di suatu aplikasi keuangan digital atau bahkan mengancam memblokir rekening bank kita. Hal ini dilakukan agar korban merasa bahwa lemah dan takut sehingga pada akhirnya secara tidak sadar melakukan apa yang pelaku minta. Kamu sudah tahu seperti apa ciri-ciri penipuan berkedok hadiah di atas. Lalu, langkah apa yang bisa kamu lakukan untuk mencegah penipuan berkedok hadiah? JANGAN PERNAH memberikan data pribadi berupa password akun; kode OTP; PIN dan nomor kartu debit/kartu kredit; nama ibu kandung; nomor HP atau alamat email; serta alamat rumah dan foto KTP. Waspada terhadap telepon, chat, SMS atau email mencurigakan dari pihak yang tidak dikenal, sekalipun mengatasnamakan suatu perusahaan ternama. Jika ada pihak yang menghubungimu mengatasnamakan suatu perusahaan, lakukan pengecekan ke CS Resmi perusahaan tersebut mengenai informasi yang kamu dapatkan. Jangan sembarangan menghubungi nomor yang bukan didapat dari website atau aplikasi resmi suatu perusahaan. Apabila kamu mendapatkan telepon, chat, SMS atau email yang mencurigakan atas nama PAYFAZZ, kamu bisa langsung lakukan pelaporan dengan hubungi CS Resmi PAYFAZZ setiap harinya mulai pukul – WIB di Call Centre 021-5071-1200 atau e-mail ke cs PENTING! PAYFAZZ tidak bertanggungjawab atas segala tindak kejahatan yang terjadi akibat dari pelaporan melalui jalur PAYFAZZ yang tidak resmi atau palsu atau jalur lain selain jalur di atas. Baca juga Lindungi Akun PAYFAZZ Kamu dari Penipuan dengan Langkah Ini Ingat, tindakan pencegahan tetap lebih baik daripada tindakan penanganan. Jadi, tetap waspada terhadap segala bentuk penipuan ya Sob! Yuk berbagi kebaikan dengan membagikan artikel ini lewat media sosial supaya rekan-rekan Sobat PAYFAZZ lain dapat mengetahuinya. Dapatkan informasi terbaru dan terpercaya seputar PAYFAZZ hanya di Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube ! agen payfazzhadiah undianmodus penipuanpademi covid-19penipuanwaspada
Upayaupaya yang dapat kita lakukan dalam mencegah kejahatan penipuan berkedok undian berhadiah seperti mengabaikan sms atau telepon yang meminta mentransfer
Sekaranguntuk melaporkan penipuan yang anda alami tidak perlu repot2.Cukup kunjungi web www.laporpolisi.com,kemudian klik daftar,isi nama,alamat email,setelah itu baru klik laporkan.Isi semua data yang dibutuhkan.Tidak perlu nunggu beberapa hari,jika penjelasan anda cukup lengkap,maka laporan anda langsung diproses saat itu MAKASSAR Sindikat penipuan berkedok undian berhadiah ditangkap petugas gabungan Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Polres Metro Jakarta Selatan. Penangkapan itu dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni di Kabupaten Sidrap dan Pinrang, Sulsel, Jumat (4/5/2018) dini hari. Informasi yang dihimpun iNews, pengungkapan kasus itu .