JAKARTA — PT Sinergi Gula Nusantara atau SugarCo, holding pabrik gula milik BUMN PT Perkebunan Nusantara PTPN melaporkan aktivitas impor gula konsumsi pada Maret 2022 berangsur membaik setelah otoritas perdagangan merelaksasi aturan harga acuan di tingkat konsumen menjadi per SugarCo Aris Toharisman mengatakan importir sudah rampung membeli sekitar ton gula konsumsi dari negara produsen hingga Maret 2022. Aris mengatakan tren importasi itu bakal terus mengalami kenaikan hingga mencapai ton selama Maret hingga Mei 2022.“Memang ada kenaikan biaya impor tetapi pemerintah kan sudah menaikkan HET-nya menjadi jadi itu terkompensasi dengan kenaikan biaya dan harga komoditas, sehingga impor menjadi lancar lagi,” kata Aris melalui sambungan telepon, Rabu 30/3/2022.Berdasarkan catatan otoritas perdagangan, harga paritas impor raw sugar telah mencapai per kilogram atau naik lebih dari 10 persen yang belakangan membuat rata-rata harga di tingkat konsumen mencapai per kilogram. Sementara harga gula konsumsi di pasar dunia sudah menyentuh di angka per kilogram pada perdagangan 25 Maret 2022 atau naik 51,6 persen dari posisi per kilogram secara tahunan atau year-on-year yoy. Otoritas perdagangan mencatat porsi impor gula untuk kebutuhan nasional mencapai 64,6 persen setiap tahunnya.“Sekarang sudah banyak gula impor yang masuk kalau taksiran saya sih sudah lebih dari ton ini yang masuk kalau diprediksi sampai Mei bisa ton,” kata laporan pabrik gula milik BUMN dan swasta, jumlah stok gula pasir per 22 Maret 2022 sebesar ton dengan ketahanan mencapai 2,02 bulan. Perinciannya, stok gula ex tebu sebesar ton dan stok gula ex raw sugar sebesar ton. Sementara jumlah stok gula milik Perum Bulog sebesar diberitakan sebelumnya, Kementerian Perdagangan tengah mewaspadai potensi melonjaknya permintaan masyarakat atas barang kebutuhan pokok atau Bapok di tengah tren pelandaian pandemi Covid-19 pada awal tahun Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan kementeriannya khawatir pasokan Bapok yang bertopang pada aktivitas impor bakal terganggu akibat meningkatnya permintaan dalam negeri sementara harga di pasar dunia terus mengalami fluktuasi akibat sentimen geopolitik di kawasan Eropa Timur.“Kemendag terus memantau harga komoditas internasional dan situasi geopolitik akibat konflik Rusia-Ukraina yang mengganggu pasokan khususnya Bapok yang bersumber dari impor seperti kedelai dan tepung terigu,” kata Oke saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu 30/3/2022. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Amanda Kusumawardhani Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam